BAB VII
MERENCANAKAN PADA SITUASI PENUH
RESIKO DAN KETIDAKPASTIAAN.
PENGANTAR
Perencanaan
pada situasi penuh resiko bertalian dengan kebutuhan informasi yang
memungkinkan kita menyediakan probabilitas untuk berbagai kemungkinan situasi.
Informasi ini berupa catatan masa lalu atau intuisi subyektif para pengambil
keputusan.
KRITERIA KEPUTUSAN PADA SITUASI
PENUH RESIKO
Kriteria
pengambilan keputusan pada situasi penuh resiko (dengan probabilitas diketahui)
itu sebenarnya terdiri atas:
1. cakrawala rencana dibatasi (n =
40 dijadikan n = 20 saja)
2. analisis kepekaan (n = 5 saja, n
= 20 terlalu jauh)
3. penilaian sekarang
4. nilai harapan
5. setara kepastian
6. guna yang diharapkan
7. kriteria rasionalitas (bila
informasi tak cukup probabilitas kejadian sama)
8. kriteria kemungkinan maksimum
(dipilih probabilitas kejadian tertinggi)
Butir
4. Yaitu kriteria nilai harapan. Contoh, seorang pedagang eceran membeli barang
X seharga Rp. 5.000.00 perkotak dan menjualnya dengan harga Rp. 8.000.00
perkotak, pengamatan selama 90 hari memberikan informasi tiap hari.
Tabel 7.1 banyaknya kotak yang terjua selama 90
Penjualan/hari
|
Frekuensi hari
barang terjual
|
Probabilitas
|
10
|
18
|
0.20 (=
)
|
11
|
36
|
0.40 (=
)
|
12
|
27
|
0.30 (=
)
|
13
|
9
|
0.10 (=
)
|
|
90
|
1.00
|
Bila diambil keputusan mengadakan
persediaan dalam jumah-jumlah tertentu untuk melayani kemungkinana penjualan
tertentu.
Tabel 7.2 keuntungan kondisional
Kemungkinana
penjualan (kotak)
|
Pengadaan persediaan
|
|||
|
10 kotak
|
11 kotak
|
12 kotak
|
13 kotak
|
10
|
10 x Rp. 8.000.00 – 10 x Rp. 3.000.00 = Rp. 50.000.00
|
10 x Rp. 8.000.00 – 11 x Rp. 3.000.00 = Rp. 47.000.00
|
10 x Rp. 8.000.00 - 12 x Rp. 3.000.00 = Rp. 44.000.00
|
10 x Rp. 8.000.00 – 13 x Rp. 3.000.00 = Rp. 41.000.00
|
11
|
10 x Rp. 8.000.00 – 10 x Rp. 3.000.00 = Rp. 50.000.00
|
11 x Rp. 8.000.00 -11 x Rp. 3.000.00 = Rp. 55.000.00
|
11 x Rp. 8.000.00 – 12 x Rp. 52.000.00
|
11 x Rp. 8.000.00 – 13 x Rp. 3.000.00 = Rp 49.000.00
|
12
|
10 x Rp. 8.000.00 – 10 x Rp. 8.000.00 = Rp. 50.000.00
|
Rp. 55.000.00**)
|
12 x Rp. 8.000.00 – 12 x Rp. 3.000.00 = Rp. 60.000.00
|
12 x Rp. 8.000.00 – 13 x Rp. 3.000.00 = Rp. 57.000.00
|
13
|
10 x Rp. 8.000.00 – 10 x Rp. 3.000.00 = Rp. 50.000.00
|
Rp. 55.000.00**)
|
Rp. 60.000.00***)
|
13 x Rp. 8.000.00 – 13 x Rp 3.000.00 = Rp. 65.000.00
|
Catatan :
*) walau 11, 12,13 kotak, pengecer hanya dapat
menjual 10 kotak
**)
walau penjualan 12, 13 kotak, pengencer hanya dapat menjual 11 kotak
***)
walau penjual 13 kotak, pengecer hanya dapat menjual 12 kotak.
Keuntungan
yang diharapkan dengan dihitung, seperti terlihat daam Tabel 7.3a bila
persediaan 10 kotak, Tabel 7.3b bila persediaan 13 kotak. Pengecer lebih baik
mengadakan persediaan sebanyak 12 kotak karena keuntungannya (harapan)
terbesar.
Tabel 7.3a
keuntungan harapan dengan persediaan sebanyak 10 kotak
Penjualan
|
Keuntungan
kondisional
|
probabilitas
|
Keuntungan yang
diharapkan
|
10
|
Rp. 50.000.00
|
X 0.20
|
= Rp. 100.000.00
|
11
|
Rp. 50.000.00
|
X 0.40
|
= Rp. 20.000.00
|
12
|
Rp. 50.000.00
|
X 0.30
|
= Rp. 15.000.00
|
13
|
Rp. 50.000.00
|
X 0.10
|
= Rp. 5.000.00
|
|
|
1.00
|
Rp. 50.000.00
|
Tabel 7.3b keuntungan harapandengan persediaan sebanyak 11
kotak
Penjualan
|
Keuntungan
kondisional
|
probabilitas
|
Keuntungan yang
diharapkan
|
10
|
Rp. 47.000.00
|
X 0.20
|
= Rp. 9.400.00
|
11
|
Rp. 55.000.00
|
X 0.40
|
= Rp. 22.000.00
|
12
|
Rp. 55.000.00
|
X 0.30
|
= Rp. 16.500.00
|
13
|
Rp. 55.000.00
|
X 0.10
|
= Rp. 5.500.00
|
|
|
|
Rp. 53.400.00
|
Tabe 7.3c keuntungan harapan dengan persediaan sebanyak 12
kotak
Penjualan
|
Keuntungan
kondisional
|
probabilitas
|
Keuntungan yang
diharapkan
|
10
|
Rp. 44.000.00
|
X 0.20
|
= Rp. 8.800.00
|
11
|
Rp. 52.000.00
|
X 0.40
|
= Rp. 20.800.00
|
12
|
Rp. 60.000.00
|
X 0.30
|
= Rp. 18.000.00
|
13
|
Rp. 60.000.00
|
X 0.10
|
= Rp. 6.000.00
|
|
|
|
Rp. 53.600.00
|
Tabel 7.3d keuntungan harapan dengan persediaan sebanyak 13
kotak
Penjualan
|
Keuntungan
kondisional
|
probabilitas
|
Keuntungan yang
diharapkan
|
10
|
Rp. 41.000.00
|
X 0.20
|
= Rp. 8.800.00
|
11
|
Rp. 49.000.00
|
X 0.40
|
= Rp. 19.600.00
|
12
|
Rp. 57.000.00
|
X 0.30
|
= Rp. 17.100.00
|
13
|
Rp. 65.000.00
|
X 0.10
|
= Rp. 6.500.00
|
|
|
|
Rp. 51.400.00
|
KRITERIA KEPUTUSAN PADA SITUASI
KETIDAKPASTIAN
Dimana
probabilitas kejadian tidak diketahui, dan ditentukan secara
subyektif.mempunyai 5 pedoman, yaitu:
1. Pedoman bayes
2. Pedoman maksimin
3. Pedoman maksimaks
4. Pedoman hurwicz
5. Pedoman penyesalan minimaks
Diketahui
matriks hasil seperti tertera pada Tabe 7.4, dimana terdapat hasil dari
berbagai alternatif, maka dapat diuraikan berbagai pedoman yang dikemukakan.
Tabel 7.4 matriks hasil
Alternatif
|
Hasil
|
||
H1
|
H2
|
H3
|
|
A1
|
Rp. 12.00
|
Rp. 6.00
|
Rp. 24.00
|
A2
|
Rp. 36.00
|
Rp. 12.00
|
Rp. 48.00
|
A3
|
Rp. 3.00
|
Rp. 60.00
|
Rp. 30.00
|
Berdasarkan
pedoman Bayes, tentukan secara subyektif
probabilitas setiap hasil, karena ada 3 alternatif, maka dibagi rata
masing-masing
, sehingga.
E(A1) =
(12) +
(-6) +
(24) = Rp. 10.00
E(A2) =
(36) +
(12) +
(48) = Rp. 32.00
E(A3) =
(-3) +
(60) +
(30) = Rp. 29.00
Alternatif A2 yang
dipilih, karna memberikan hasil Rp. 32.00
Berdasarkan
pedoman maksimin ditentukan hasil yang terburuk dari ketiga alternatif: A1
Rp. 6.00; A2 Rp. 12.00
dan A3 Rp. 3.00. Dipilih alternatif denga hasi minimum tertinggi E
(A2), yaitu Rp. 12.00 akan aternatif A2 . ini disebut
strategi konservatif pesimistik.
Ditentuka
terlebih dahulu hasil maksimum alternatif: A1 Rp. 24.00; A2 Rp.
48.00 dan A3 Rp. 60.00. Kemudian dipilih alternatif maksimum
tertinggi: E (A3) tanpa memungkinkan memperoleh Rp. 3.00. ini
disebut strattegi spekulatif optimistik.
Berdasarkan
pedoman Hurwicz, ditentukan faktor timbangan
=
pada hasil minimum setiap alternatif, dan
=
untuk hasil maksimum.
E(A1) =
(-6) +
(24) = Rp. 14.00
E(A2) =
(12) +
(48) = Rp. 36.00
E(A3) =
(-3) +
(60) = Rp. 39.00
Jelas dipilih alternatif A3 sebagai
strategi yang optimistik.
Dilihat
harga ganti keputusan yang salah. Dari matrtiks asli dibuat matriks “penyesalan”.
Seperti tabel dibawah ini.
Tabel 7.5 matriks “penyesalan”
Matriks Hasil
|
A1
A2
A3
|
|
|
|
|||
|
H1
|
H2
|
H3
|
H1
|
H2
|
H3
|
|
A1
|
12
|
-6
|
24
|
24
|
66*
|
24
|
|
A2
|
36
|
12
|
48
|
0
|
48*
|
0
|
|
A3
|
-3
|
60
|
30
|
39*
|
0
|
18
|
Maka
dipilih baris yang mengandung rugi maksimum terkeci dan diberi tanda bintang. Kemudian
dipilih sttrategi meminimumkan rugi maksimum, sehingga alternatif A3 lah
yang dipilih dengan rugi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar