Kamis, 22 Oktober 2015

coba1



BAB VII
MERENCANAKAN PADA SITUASI PENUH RESIKO DAN KETIDAKPASTIAAN.

PENGANTAR
Perencanaan pada situasi penuh resiko bertalian dengan kebutuhan informasi yang memungkinkan kita menyediakan probabilitas untuk berbagai kemungkinan situasi. Informasi ini berupa catatan masa lalu atau intuisi subyektif para pengambil keputusan.

KRITERIA KEPUTUSAN PADA SITUASI PENUH RESIKO
            Kriteria pengambilan keputusan pada situasi penuh resiko (dengan probabilitas diketahui) itu sebenarnya terdiri atas:
1. cakrawala rencana dibatasi (n = 40 dijadikan n = 20 saja)
2. analisis kepekaan (n = 5 saja, n = 20 terlalu jauh)
3. penilaian sekarang
4. nilai harapan
5. setara kepastian
6. guna yang diharapkan
7. kriteria rasionalitas (bila informasi tak cukup probabilitas kejadian sama)
8. kriteria kemungkinan maksimum (dipilih probabilitas kejadian tertinggi)
Butir 4. Yaitu kriteria nilai harapan. Contoh, seorang pedagang eceran membeli barang X seharga Rp. 5.000.00 perkotak dan menjualnya dengan harga Rp. 8.000.00 perkotak, pengamatan selama 90 hari memberikan informasi tiap hari.





Tabel 7.1 banyaknya kotak yang terjua selama 90
Penjualan/hari
Frekuensi hari
barang terjual
Probabilitas
10
18
0.20 (= )
11
36
0.40 (= )
12
27
0.30 (= )
13
9
0.10 (= )

90
1.00

Bila diambil keputusan mengadakan persediaan dalam jumah-jumlah tertentu untuk melayani kemungkinana penjualan tertentu.

Tabel 7.2 keuntungan kondisional
Kemungkinana penjualan (kotak)
Pengadaan persediaan

10 kotak
11 kotak
12 kotak
13 kotak
10
10 x Rp. 8.000.00 – 10 x Rp. 3.000.00 = Rp. 50.000.00
10 x Rp. 8.000.00 – 11 x Rp. 3.000.00 = Rp. 47.000.00
10 x Rp. 8.000.00 - 12 x Rp. 3.000.00 = Rp. 44.000.00
10 x Rp. 8.000.00 – 13 x Rp. 3.000.00 = Rp. 41.000.00
11
10 x Rp. 8.000.00 – 10 x Rp. 3.000.00 = Rp. 50.000.00
11 x Rp. 8.000.00 -11 x Rp. 3.000.00 = Rp. 55.000.00
11 x Rp. 8.000.00 – 12 x Rp. 52.000.00
11 x Rp. 8.000.00 – 13 x Rp. 3.000.00 = Rp 49.000.00
12
10 x Rp. 8.000.00 – 10 x Rp. 8.000.00 = Rp. 50.000.00
Rp. 55.000.00**)
12 x Rp. 8.000.00 – 12 x Rp. 3.000.00 = Rp. 60.000.00
12 x Rp. 8.000.00 – 13 x Rp. 3.000.00 = Rp. 57.000.00
13
10 x Rp. 8.000.00 – 10 x Rp. 3.000.00 = Rp. 50.000.00
Rp. 55.000.00**)
Rp. 60.000.00***)
13 x Rp. 8.000.00 – 13 x Rp 3.000.00 = Rp. 65.000.00


Catatan :
 *) walau 11, 12,13 kotak, pengecer hanya dapat menjual 10 kotak
**) walau penjualan 12, 13 kotak, pengencer hanya dapat menjual 11 kotak
***) walau penjual 13 kotak, pengecer hanya dapat menjual 12 kotak. 
Keuntungan yang diharapkan dengan dihitung, seperti terlihat daam Tabel 7.3a bila persediaan 10 kotak, Tabel 7.3b bila persediaan 13 kotak. Pengecer lebih baik mengadakan persediaan sebanyak 12 kotak karena keuntungannya (harapan) terbesar.

Tabel 7.3a keuntungan harapan dengan persediaan sebanyak 10 kotak
Penjualan
Keuntungan kondisional
probabilitas
Keuntungan yang diharapkan
10
Rp. 50.000.00
X 0.20
= Rp. 100.000.00
11
Rp. 50.000.00
X 0.40
= Rp. 20.000.00
12
Rp. 50.000.00
X 0.30
= Rp. 15.000.00
13
Rp. 50.000.00
X 0.10
= Rp. 5.000.00


1.00
Rp. 50.000.00

Tabel 7.3b keuntungan harapandengan persediaan sebanyak 11 kotak
Penjualan
Keuntungan kondisional
probabilitas
Keuntungan yang diharapkan
10
Rp. 47.000.00
X 0.20
= Rp. 9.400.00
11
Rp. 55.000.00
X 0.40
= Rp. 22.000.00
12
Rp. 55.000.00
X 0.30
= Rp. 16.500.00
13
Rp. 55.000.00
X 0.10
= Rp. 5.500.00



Rp. 53.400.00

Tabe 7.3c keuntungan harapan dengan persediaan sebanyak 12 kotak
Penjualan
Keuntungan kondisional
probabilitas
Keuntungan yang diharapkan
10
Rp. 44.000.00
X 0.20
= Rp. 8.800.00
11
Rp. 52.000.00
X 0.40
= Rp. 20.800.00
12
Rp. 60.000.00
X 0.30
= Rp. 18.000.00
13
Rp. 60.000.00
X 0.10
= Rp. 6.000.00



Rp. 53.600.00

Tabel 7.3d keuntungan harapan dengan persediaan sebanyak 13 kotak
Penjualan
Keuntungan kondisional
probabilitas
Keuntungan yang diharapkan
10
Rp. 41.000.00
X 0.20
= Rp. 8.800.00
11
Rp. 49.000.00
X 0.40
= Rp. 19.600.00
12
Rp. 57.000.00
X 0.30
= Rp. 17.100.00
13
Rp. 65.000.00
X 0.10
= Rp. 6.500.00



Rp. 51.400.00

KRITERIA KEPUTUSAN PADA SITUASI KETIDAKPASTIAN
            Dimana probabilitas kejadian tidak diketahui, dan ditentukan secara subyektif.mempunyai 5 pedoman, yaitu:
1. Pedoman bayes
2. Pedoman maksimin
3. Pedoman maksimaks
4. Pedoman hurwicz
5. Pedoman penyesalan minimaks
            Diketahui matriks hasil seperti tertera pada Tabe 7.4, dimana terdapat hasil dari berbagai alternatif, maka dapat diuraikan berbagai pedoman yang dikemukakan.

Tabel 7.4 matriks hasil

Alternatif
Hasil
H1
H2
H3
A1
Rp. 12.00
Rp. 6.00
Rp. 24.00
A2
Rp. 36.00
Rp. 12.00
Rp. 48.00
A3
Rp. 3.00
Rp. 60.00
Rp. 30.00

            Berdasarkan pedoman  Bayes, tentukan secara subyektif probabilitas setiap hasil, karena ada 3 alternatif, maka dibagi rata masing-masing , sehingga.
E(A1) = (12) + (-6) + (24) = Rp. 10.00
E(A2) = (36) + (12) + (48) = Rp. 32.00
E(A3) = (-3) + (60) + (30) = Rp. 29.00
Alternatif A2 yang dipilih, karna memberikan hasil Rp. 32.00
Berdasarkan pedoman maksimin ditentukan hasil yang terburuk dari ketiga alternatif: A1 Rp. 6.00; A2  Rp. 12.00 dan A3 Rp. 3.00. Dipilih alternatif denga hasi minimum tertinggi E (A2), yaitu Rp. 12.00 akan aternatif A2 . ini disebut strategi konservatif pesimistik.
Ditentuka terlebih dahulu hasil maksimum alternatif: A1 Rp. 24.00; A2 Rp. 48.00 dan A3 Rp. 60.00. Kemudian dipilih alternatif maksimum tertinggi: E (A3) tanpa memungkinkan memperoleh Rp. 3.00. ini disebut strattegi spekulatif optimistik.  
Berdasarkan pedoman Hurwicz, ditentukan faktor timbangan  =  pada hasil minimum setiap alternatif, dan  = untuk hasil maksimum.
E(A1) =   (-6) + (24) = Rp. 14.00
E(A2) =   (12) + (48) = Rp. 36.00
E(A3) = (-3) + (60)  = Rp. 39.00
Jelas dipilih alternatif A3 sebagai strategi yang optimistik.
            Dilihat harga ganti keputusan yang salah. Dari matrtiks asli dibuat matriks “penyesalan”. Seperti tabel dibawah ini.
Tabel 7.5 matriks “penyesalan”
Matriks Hasil


 A1
      A2
A3




H1
H2
H3
H1
H2
H3
A1
12
-6
24
24
66*
24
A2
36
12
48
0
48*
0
A3
-3
60
30
39*
0
18

            Maka dipilih baris yang mengandung rugi maksimum terkeci dan diberi tanda bintang. Kemudian dipilih sttrategi meminimumkan rugi maksimum, sehingga alternatif A3 lah yang dipilih dengan rugi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar